Selasa, 02 Agustus 2016

Izinkan Aku Untuk Menjagamu

Hey, bolehkah aku menjaga mu? Menemani setiap hari mu? Menjadi bagian dari hidup mu? Aku tau aku tidak begitu berarti bagimu, tapi taukah kamu? Kamu adalah salah satu alasan aku tetap hidup, alasan ku bangkit setelah terpuruk, alasan ku tersenyum setelah tangis. Lantas dapatkah kau mempertimbangkan aku untuk menempati ruang hati mu?

Kamu telah meluluhkan hati ku, kamu membuat aku yakin bahwa hidup ku akan membaik, kamu mengajarkan ku agar tetap tegar, kamu membuat aku tenggelam lagi dalam cinta. Entah mengapa aku begitu yakin bahwa kamu adalah orangnya.

Bersamamu membuat aku mengerti apa yang seharusnya aku perjuangkan, karna kebahagiaan sangatlah langka, ketepatan hati tidak lah sembarangan, perasaan ini bukan main-main, tidak ada kepalsuan dari setiap perhatian ku pada mu.

Lucunya, kamu tidak merasakan itu. Padahal perhatian lebih ini sangatlah nyata. Kesederhanaan mu membuat aku kagum, tidak semua orang mempunyai persona seperti mu.

Entah mengapa kamu begitu acuh, padahal perasaan ini bener ada nya. Kamu yang menumbuhkan rasa ku sampai sebesar ini, kamu pula yang memulihkan ku dari keterpurukan.

Apa menurutmu aku berlebihan? Atau mungkin aku salah mengartikan semua perhatian mu kepadaku? Jika memang iya, maafkan aku karna mencintaimu, maafkan aku karna berharap lebih, maafkan aku atas perasangka ku yang salah kepadamu. 

Setidaknya, izinkan aku untuk menjaga mu, memastikan bahwa kamu baik-baik saja, dan tolong sadarkan aku atas semua angan ku yang menginginkan kebersamaan dengan mu.

Selasa, 16 Juni 2015

Hanya Kamu dan Aku, Bukan KITA

Awalnya aku berfikir bahwa kamu dan aku akan menjadi kita untuk selamanya, pertemuan singkat kita memberi makna yang sangat berarti buat ku lebih dari yang kamu bayangkan, kesan pertama bertemu dengan mu membuat aku benar-benar yakin bahwa kamulah orangnya.

Apakah kamu tau bahwa aku disini berharap perhatian lebih?
Apakah kamu tau bahwa rasa yang ada dihati ini bukanlah rasa yang biasa-biasa saja?
Apakah sempat kamu berfikir, bagaimana perasaan ku ketika kamu pergi tanpa kabar?
Dan apakan kamu merasa rindu kepadaku ketika aku memutuskan untuk pergi karna terlalu lelah?

Iya sayang, aku mencintai mu.. Tau kah kamu? setiap nafas ku berhembus, setiap detik berlalu, setiap pagi berganti siang, siang berganti malam dan malam berganti pagi lagi, aku tidak pernah sedikitpun tidak mengingat mu, mengingat setiap hal yang kita lakukan membuat hatiku tenang, membayangkan senyummu yang begitu manis membuat hari ku menjadi lebih berwarna.

Aku tidak terlalu banyak mengenalmu, kamu begitu tertutup, tapi aku tau meskipun banyak hal yang kamu sembunyikan, kamu mempunyai rasa yang beda ketika kita sedang bersama, kamu merasa cemburu ketika aku berbicara tentang yang lain, entah kamu hanya ingin memiliki ku atau kamu benar-benar mencintaiku. Kamu abu-abu sayang.

Setahun berjalan kamu dan aku hanya menikmati waktu yang kita habiskan bersama, tanpa berfikir untuk kedepannya, tanpa status yang menjelaskan "sebenarnya kebersamaan kita ini apa namanya?". Sesaat aku menikmatinya, tanpa kejelasanpun asal bersamamu aku merasa bahwa aku adalah wanita yang bahagia, wanita yang menemukan sebagian hatinya. Aku jatuh cinta.

Ya! Cinta! Tanpa ragu aku mengakui bahwa aku mencintai mu, tanpa basa-basi aku menyadari bahwa aku tidak bisa hidup tanpa mu, aku hancur, aku bukanlah aku jika kamu tidak ada disampingku.

Aku mencintaimu tanpa alasan, bukan karna kamu tampan, bukan karna kamu mengerti aku, bukan karna kamu baik, bukan karna apa yang selama ini telah kita lakukan, tapi aku mencintaimu dari hatiku yang paling dalam, aku tidak sedang bergurau, inilah yang aku rasakan.. Cinta.

Aku ingin kamu dan aku menjadi Kita untuk waktu yang panjang, setidaknya sampai aku berhenti bernafas, sampai aku tidak lagi bisa memandang wajahmu dalam nyata, sampai aku tidak dapat memeluk erat tubuhmu, dan saat itulah kamu akan tau seberapa besar cinta ini, cinta yang tidak pernah aku harapkan, cinta yang seenaknya masuk tanpa permisi kedalam hati ini.

Aku tidak memintamu untuk mempertanggungjawabkan cinta yang begitu saja memenuhi hatiku, aku hanya ingin kamu tau bahwa aku tersiksa dengan perpisahan yang sama sekali tidak aku harapkan.

Pelupuk mata ku mulai basah, air mata ku mulai membanjiri pipi, akan aku akhiri dengan kata "Aku Mencintaimu".

Jumat, 03 April 2015

Kangen Kamu

Keadaan mulai berubah, dulu kita selalu ada sekarang semua sirna, aku akui ini semua salah ku, salah ku yang memutuskan untuk menyerah dengan perjalanan yang sudah hampir satu tahun kita lewati bersama. Susah, sedih, senang tak menghalangi kita untuk terus berbagi, saling menemani dan saling menguatkan.

Tapi entah mengapa aku berfikir bahwa sesuatu yang telah kita mulai harus segera kita akhiri karna aku merasa ini yang terbaik.

Dan sekarang aku merindukan mu, aku merindukan saat kamu mendengarkan ceritaku dengan serius, aku rindu saat kita tidak perduli akan orang lain dan berpikir bahwa dunia hanya milik kita, aku merindukan sosok mu yang telah hilang, aku merindukan kamu, kamu yang dulu selalu ada, aku merindukan saat dimana kita mendengarkan lagu dengan 1 headset yang sama, sungguh aku merindukan hal hal kecil yang spontan kita lakukan.

Kadang aku berfikir bahwa aku ini bodoh, melepaskan orang seperti kamu yang aku yakini kamu adalah sumber dari segala kebahagiaan, ketika bersamamu aku selalu merasa bahwa aku adalah orang yang spesial, kamu membuat aku merasa berharga bahkan ketika kamu tau kekurangan ku kamu masih terus merangkul ku, dengan sabar dan dengan segenap hati.

Disitu kadang aku merasa ada sebagian diri ku yang hilang, terbawa oleh kenangan manis yang telah kita lalui.

Aku tidak tau apa yang selanjutnya akan aku lakukan, entah membiarkan rasa rindu ini bertahan atau kembali untuk melepas rindu di dalam pelukan yang mampu membuat aku tenang, yaitu pelukan mu.

Senin, 22 Desember 2014

Happy Mother's Day My Super Mom

Bismilahirahmanirohim...

Mama... ada surat kecil dari anak mu yang nakal ini, sedikit kutulis dengan jari jemari mungil ku, aku sempat kehabisan kata untuk memulai surat ini, tak ada kata yang lebih indah untuk menggambarkan sosok seperti mu.

Mama mungkin saat ini kau menganggap ku telah tumbuh dewasa, tapi aku masih tetap membutuhkan mu bahkan sampai umur ku tak lagi ada.

Mama super ku, aku ingin memberitahu sedikit rahasia bahwa aku mencintai mu lebih dari apapun di dunia ini, bahkan aku lebih mencintai mu daripada diri ku sendiri.

Aku tau mama saat ini sedang berada di masa tersulit, tapi jangan lupa bahwa mama adalah mama super, mama mampu mengatasi masalah tersulitpun dengan cara mu sendiri.

Kau melindungi keluargamu dengan tangan mu sendiri, sehingga tak jarang tangan mulusmu itu terluka karna melindungi kami. Mama... Disini aku membutuhkan mu, aku membutuhkan mu untuk jadi pendamping dipernikahan ku kelak, meski tanpa ayah, hadirmu pun dapat mewakili semuanya, aku membutuhkan mu untuk merasakan hasil kesuksesan ku nanti ma..

Mama.. Anak kecil mu yang nakal ini ingin berubah menjadi tidak nakal lagi ma.. aku berjanji tidak akan nakal lagi asal aku dapat melihat senyum mu yang indah itu kembali.

Aku merindukan senyum mu ma, aku merindukan canda mu, terlebih lagi aku merindukan pelukan hangat mu.

Dengan masalah yang bertubi ini aku hampir tidak melihat wajah mu yang berseri seperti dulu, aku benci dengan keadaan ini, aku mengutuk hari dimana ada orang yang tega menyakiti mu seperti saat ini. Kau mama super ku, aku tidak ingin ada yang menyakiti mama super ku.

Mama.. Dengar kan aku, aku tidak perduli pada harta, aku tidak menginginkan derajat tinggi, aku tidak butuh perhatian dari orang, yang aku mau kita, mama, aku, dan yang lainnya hidup bahagia dan merasa tenang sampai akhir hidup kita nanti, aku jamin itu ma, kita akan bahagia tanpa ada orang yang menyakiti kita. Percayalah padaku..

Di hari ini, tepat tanggal 22 desember 2014 dimana hari ini adalah hari ibu sedunia, meskipun bagi ku semua hari adalah sama saja, tapi kali ini dengan kesempatan dan moment yang pas aku ingin mengatakan Selamat Hari Ibu, aku menyayangi mu tanpa tetapi, tetap lah menjadi mama super ku, tetaplah menjadi teladan bagi anak anak mu, semoga Allah mendengarkan doa-doa ku, Amin.

-Happy Mother's Day-

Kamis, 13 November 2014

Selamat Ulang Tahun Cinta Pertama

13 november 1991 adalah hari dimana kamu dilahirkan, begitu mungil, begitu polos dan begitu manis, di hari ini 13 november 2014 usiamu tepat 23 tahun, kamu semakin tua, semakin dewasa, dan aku harap sifatmu yang kekanak-kanakan itu telah musnah, begitu seharusnya.

Di usia mu yang sekarang aku berharap kamu tetap baik, kamu tetap manis, dan aku berharap kamu masih memiliki semangat yang sama untuk masa depan mu kelak, aku juga berharap kamu panjang umur dan sehat selalu, tidak lupa aku juga ingin kamu mendapat kekasih yang mengerti kamu, yang sabar akan tingkah mu, yang kuat untuk menjaga mu, dan mampu mendengarkan keluh kesahmu sehingga kamu dapat hidup bahagia di dunia maupun akhirat.

Aku menulis ini bukan berarti aku masih mencintai mu, kamu sahabat ku sekarang dan untuk selamanya meski kamu sempat berharap lebih untuk kesekian kalinya. 

Aku bahkan kehabisan kata-kata untuk ulang tahun mu yang ke 23 ini, aku tidak lagi terjun dikehidupan mu, aku tidak lagi tau semua tentang mu bahkan aku tidak lagi dapat memandang raut wajah mu secara langsung. Kamu hilang bagai ditelan zaman, entah karna kekasih baru mu atau kamu sendiri yang memilihnya, tidak masalah setidaknya aku masih mengetahui bahwa kamu masih hidup.

Disini aku merasakan kamu bahagia dengan jalan yang kamu pilih, meski aku tidak tau tentang mu aku pun tidak merasa ingin tau karna rasa yang dulu berlebih bahkan sekarang tidak sama sekali. Kamu tetap mempunyai peran dihidup ku meski kamu berada di masa lalu tapi kamu sempat penting.

Aku bahagia karna kamu masih merasakan udara segar di usiamu yang ke 23 tahun ini, aku berharap kamu masih terus bisa merasakannya sampai pada akhirnya nanti. Aku bahagia kita tidak saling membenci seperti dulu, aku bahagia kita menjauh karna kedekatan sempat hampir membunuh salah satu dari kita.

Sudah lama kesakitan kita berlalu, aku berterima kasih kamu telah mengenalkan ku dengan berbagai macam hal yang menakjubkan dan kamu yang pertama kali memberi semua itu.

Singkat saja, selamat ulang tahun cinta pertama :)

Rabu, 12 November 2014

Happy Father's Day

Seribu kata mungkin tak cukup untuk mengungkapkan rasa terimakasih untuk mu... Ayah. Aku tidak terlalu mengenalmu, aku tidak begitu akrab dengan pribadi mu, sebegitu engkau datang dan tiba-tiba kau pergi tanpa kata.

Kamu datang saat aku baru saja melihat indahnya dunia, ketika aku lahir aku merasakan hadir mu, dekapan mu, dan suara azan yang kau bisikan di telinga ku, aku tau itu engkau meski aku belum mengenal sosok mu sebenarnya.

Ayah, bukankah kau seharusnya menemani ku hingga aku tumbuh dewasa dan berani menghadapi dunia yang keras ini? mengapa engkau pergi tanpa pamit ketika usia ku masih sangat muda? aku masih sangat membutuhkan hadirmu untuk menjaga dan mendampingi ku ketika aku menikah nanti.

Engkau pergi tanpa pamit ketika aku sedang butuh, ketika aku masih duduk di kelas 4 sekolah dasar ketika aku sedang semangat semangatnya menunjukan nilai nilai terbaik ku di sekolah, ketika aku sedang belajar naik sepeda untuk berangkat kesekolah, seketika itu engkau dipanggil oleh yang maha kuasa, entah kenapa secepat itu, aku merasa begitu hancur, aku kehilangan engkau ayah..

Aku mungkin egois karna ingin engkau menemaniku hingga akhir hidup ku tanpa perduli bahwa sebenarnya engkau milik Allah dan kapanpun bisa diambilNya.

Sekarang usia ku hendak menginjak 19 th, sekitar 10 tahun lamanya aku tidak berbincang secara langsung kepada mu, aku hanya bisa melihat mu dalam mimpi dan angan ku, ketika aku berandai andai, aku melihat ayah tersenyum kepadaku, hanya senyum tanpa kata, lalu aku membalas senyum itu dengan sedikit tetesan air mata yang tidak sadar menetes dari pelupuk mata.

Kita hanya merasakan kebersamaan selama 9 tahun, sebelum engkau pergi engkau memberiku 1 pesan yang sampai sekarang masih aku ingat, engkau berkata  "anak ku, kamu lahir seperti air putih yang begitu bersih dan suci, jangan sampai air putih yang suci ini menjadi kotor dan tidak suci lagi, jaga baik baik air putih ini".

Disaat itu aku hanya diam dan menganggukan kepala, diusia ku yang masih belia aku hanya tau bahwa ayah sedang menasihati ku dan tidak tau harus bagaimana, yang aku lakukan hanya menyimpan kata kata itu kedalam otak ku dan akan aku analisa ketika aku sudah dewasa kelak.

Ayah, meski hanya 9 tahun kita bersama, aku merasakan bahwa kasih sayang mu begitu besar terhadap ku, tidak ada sosok manapun yang bisa menggantikan posisimu di dalam hati ku. Kepergian mu yang cepat itu mengajarkan aku untuk hidup mandiri, menjadi dewasa dan mengerti bahwa hidup di dunia hanya sementara.

Ayah, ketika aku menulis ini pipi ku mulai basah, hidungku memerah, pelupuk mata ku mulai tergenang oleh air mata, keyboard inipun mulai basah karna satu persatu tetesan air mata. Aku hanya ingin berterimakasih atas 9 tahun yang indah dan tidak akan terlupa.

Ayah, doakan aku dari sana, tengok aku lewat mimpi. Kini aku mulai siap menghadapi kerasnya dunia.

:')

Senin, 20 Oktober 2014

Aku, Kamu, Dia..

Aku berada diantara 2 pilihan, hati ini bukan milik 1 orang, cinta ini tak lagi utuh, kasih sayang sudah mulai terbagi, perhatian telah jatuh pada 2 pribadi yang menarik hati... iyaaa itu kamu dan dia, kamu yang awalnya menjadi satu-satunya kini menjadi yang pertama seketika yang kedua muncul tiba-tiba dengan pesonanya, pesona yang tak orang lain punya bahkan kamu pun tak punya, meski dia menjadi yang kedua tapi sosoknya sama penting seperti yang pertama.

Kamu yang pertama, merebut hati ini untuk jadi satu-satunya, memberi segala hal yang aku butuhkan agar aku tidak mencari dilain tempat, awalnya aku merasa itu cukup lalu kemudian kamu mulai kendur, semangat mu tak lagi berkobar seperti dulu, keberadaan mu tak lagi setiap saat, kamu mulai menjauh dan sesekali menengok apa aku masih dalam genggaman mu atau aku telah sanggup tanpa mu, dan sejauh ini aku masih dalam genggaman mu.

Kamu yang kedua, hadir ketika yang pertama sedikit mulai hilang, mengisi bagian hati yang mulai kosong meski hanya sedikit ruang, namun dari sesuatu yang sedikit tapi rutin kamu berikan, membuat itu menjadi besar bahkan hampir menjadi prioritas, pesona mu yang tak kalah menawan membuat hati ini melemah dan kemudian kamu berhasil menjadi salah satunya. Kamu membawa beribu perhatian yang tak lagi kudapat dari yang pertama, yap kamu berhasil merebut setengah hati ini.

Kamu yang pertama, tidakkah kamu gelisah tentang perhatian yang semakin hari semakin sedikit untuk mu? tidakkah kamu sadar bahwa sebenarnya aku tidak lagi berada dalam genggamanmu? aku mulai bebas sayang, kamu bahkan tidak sadar karna kesibukan mu sehingga aku sedikit demi sedikit terlepas dari genggamanmu yang kuat itu. Kamu masih memiliki setengah hati ini, kamu masih menjadi prioritas utama meski kuantitas kita dalam pertemuan tak lagi sering, aku masih berharap kamu menjadi seutuhnya dan tak lagi terbagi menjadi beberapa bagian, aku menunggu kobaran semangatmu kembali seperti dulu.

Kamu yang kedua, kehadiran mu yang tiba tiba ini mampu membuka hati yang tertutup rapat dengan segala pengorbanan dan perhatian yang berlebihan sehingga membuat aku kagum dan juga merasa penting. Kamu memperlakukan ku seolah aku ini ratu dari kerajaan, kamu menjunjung tinggi aku yang bukan siapa-siapa ini, kamu membawa aku ke atas langit dan mengenalkan ku kepada bintang yang bersinar di tengan malam, dan tidak lupa kamu juga mengenalkan ku kepada bulan yang terus tersenyum meski hanya terlihat ketika malam tiba, dan tidak lupa kamu memperlihatkan betapa indahnya dunia.

Kamu yang pertama dan dia yang kedua, kalian sama sama memiliki tempat tersendiri, kalian memiliki setengah dari hati ini, kalian penting. Kamu memiliki apa yang tidak dia miliki, dan dia memiliki apa yang tidak kamu miliki, dan pada akhirnya takdir yang akan menentukan siapa yang akan berakhir dengan ku selamanya, mungkin kamu atau mungkin dia, atau bisa jadi tidak kamu ataupun dia.