setelah nayla di tinggal aryo dengan cara yang tidak adil, seperti baju kotor yang telah tidak dipakai lalu di buang ke tong sampah, seperti bunga yang di petik lalu di telantarkan..
nayla galau, hidupnya kacau..
dia tau bahwa lelaki seperti aryo tidak pantas mendapatkan air mata yang keluar dari mata indahnya, aryo juga tidak berhak mematahkan hatinya tetapi entah mengapa air mata nayla tidak dapat berhenti..
seorang aryo telah mendapatkan hati nayla, terlalu dalam, dan terlalu jauh..
ia enggan pergi dari pikiran nayla, dia selalu menghantui hati nayla..
ketika itu nayla sempat berfikir untuk mengakhiri hidupnya..
di tangan kanannya ia memegang satu botol obat pembunuh serangga yang hendak di lahapnya..
dengan terus menangis nayla melihat botol itu.
nayla berkata...
''lebih baik aku mati saja, hidup ku hancur, pangeran ku meninggal kan ku, nafas ku telah pergi, penyemangat ku kini berubah menjadi monster yang kejam yang hendak membunuh ku.. aku tak sanggup bila harus terus begini.. mungkin bila aku mati ia akan menyadari betapa besar cinta ku untuknya"
dengan terus menangis nayla berfikir bahwa hidupnya sia sia jika di jalani tanpa aryo..
dia menjadi sangat tolol seakan akan yang memberi hidup adalah aryo si bajingan itu!!
dia lupa akan Allah yang selalu menjaganya, dia bahkan lupa bahwa Allah telah mengatur kebahagiaannya..
sunggung bodoh pikiran nayla..
prestasinya turun, orang tua nayla pun turut sedih melihat keadaan anak kesayangannya yang selalu ceria, menjadi begitu murung dan tak terkendali..
hanya karna lelaki tidak tau diri seperti itu dia menjadi berubah..
hampir saja nayla meminum satu botol obat pembunuh serangga itu, tetapi dia jatuh pingsan, dan botol itu jatuh..
mungkin ia telah menghabiskan banyak tenaga untuk menangis, nayla lemas karna tidak mau makan dan akhirnya pingsan..
Allah telah menolongnya, Allah ingin dia sadar betapa berartinya dia dimata orang tuanya, Allah masih ingin melihat dia berjuang melewati hidupnya..
seketika ibu nya masuk ke kamar dengan membawa nampan yang berisi makanan untuk nayla..
seketika itu pula sang ibu kaget melihat anak nya tergeletak di lantai dengan memegang botol obat pembunuh serangga..
sang ibu langsung bergegas membawa nayla ke rumah sakit dengan bantuan ayah nya..
sang ibu berfikir bahwa anaknya telah meminum racun itu, ibu nya pun menangis..
seakan akan ia ingin menampar wajah aryo yang telah membuat hidup anaknya seperti ini..
untung saja nayla lekas pulih dan akhirnya pulang ke rumah..
setelah itu ibu nya berkata pada nayla...
"anak ku sayang, jangan kalut terhadap kesedihan, biarlah berlalu, lupakan semua kejadian buruk itu.. lelaki mana pun tidak seharusnya mendapatkan air matamu, karna lelaki yang mencintai mu dengan tulus tidak akan membiarkan air matamu jatuh begitu saja.. percaya lah nak, masih banyak di luar sana lelaki yang menunggu mu,lelaki yang senantiasa menghapus kesedihan mu dan tidak akan membuatmu menangis seperti aryo yang membuat mu menangis saat ini"
nayla sama sekali tidak menjawab kata kata ibunya, dia hanya menangis dan terus menangis..
ia tidak makan, ia tidak minum sama sekali..
badannya kurus, dan wajahnya pucat seperti mayat hidup..
raga nayla mungkin masih hidup sampai sekarang tetapi jiwanya telah mati, mati bersama cintanya..
aryo membawa cinta nayla pergi jauh, sehingga hanya kebencian yang semata nayla miliki..
hingga pada akhirnya nayla menyadari bahwa tidak ada guna menangisi lelaki yang telah menyakitinya, merobek hatinya, bahkan membakar perasaannya..
seketika nayla bangkit untuk mengambil air wudhu dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim..
dan dia berdoa...
"ya Allah, maafkan aku yang telah menduakan mu, maafkan aku yang telah berlarut dalam kesedihan, aku hanya manusia biasa yang mencoba untuk tetap kuat, ya Allah begitu cepat aku mencinta aryo begitu cepat pula dia pergi meninggalkan ku, aku mencintainya sepenuh hati ku, bahkan dia sama sekali tidak menorehkan perasaannya untuk ku.. yaAllah jika memang dia baik untuk ku, tolong persatukan kami kembali dan buang sifat buruknya, tetapi jika tidak, tolong jauhkan kami dengan caramu yang sempurna dan tolong buang rasa cinta ku yang banyak ini untuknya.. amin"
meskipun nayla masih terus memikirkan aryo, tetapi nayla telah mencoba memalingkan pikirannya itu..
nayla mencintai keluarganya dan dirinya sendiri, dia mencoba untuk ikhlas melepaskan aryo..
mencintai seseorang adalah suatu anugrah, tapi ketika orang itu membuat kita hancur maka melupakan orang itu adalah suatu keharusan!!
THE END~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar