Kamu yang selalu mengira aku baik-baik saja setelah semua sirna......
Awalnya kamu menyakiti ku dengan pengabaian lalu kamu kembali dengan penyesalan yang semata lebih menyakitkan ku karna sosok mu tidak lah benar benar pergi dari hidup ku. Aku berusah menghilangkan kamu dari hari hari ku, dengan menerima setiap orang baru yang ingin lebih dekat dengan ku, menghabiskan waktu untuk membalas setiap sms, bbm, mention yang masuk dari mereka.
Aku lebih suka kamu tidak kembali dari pada harus datang untuk pergi lagi, Aku lebih suka kamu begini, diam dan sunyi, hilang dari peredaran hidup ku, setidaknya untuk tidak membuat aku lebih dalam merasakan sakitnya pengabaian. Kamu sibuk dengan penyesalan mu itu, kamu bilang bahwa kamu menyesali semua pengabaian yang kamu berikan, lantas apa harus aku memaafkan mu dengan begitu mudahnya??
Kamu meninggalkan aku dengan begitu mudah, tapi aku tidak begitu bodoh untuk kembali menerima semua yang sudah sirna. kamu berpaling dengan yang kamu pikir itu adalah jauh lebih baik dari aku, tp nyatanya.... Aku turut prihatin sayang, dengan keadaan mu yang sekarang. Aku sedikit senang jika kamu menyesali semuanya, terutama kamu menyesal meninggalkan aku, tapi aku juga sedih karna aku tidak dapat lagi menerima semua penyesalan itu.
Kamu juga bilang bahwa kamu masih mencintaiku, lantas haruskah aku percaya setelah aku tau cintamu adalah palsu belaka?
Kamu menghidupkan lagi kenangan yang sempat mati, kenangan yang harusnya tidak bangkit lagi, aku membencimu karna ini. Aku berharap aku tidak lagi hidup bersama kenangan dan janji yang sampai saat ini tidak satupun terwujud. Aku ingin kita menguburnya bersama, kamu melupakan dan aku juga.
Akan jauh lebih mudah jika aku dan kamu saling melupakan, tidak saling merindukan meski sempat menjadi satu bagian. Satu bagian itu telah menjadi beberapa bagian sekarang, terbelah dengan kebohongan dan penghianatan. Penyesalan mu pun tidak dapat menyatukannya meski sempat membuat aku untuk berusaha kembali membangunnya. Tidak!! bukan itu yang seharusnya aku lakukan, aku tidak boleh masuk di dalam perangkap mu untuk kesekian kalinya. Ini sudah berakhir.
Kamu memberi perhatian, bagi ku itu sudah terlambat. Semua yang kamu lakukan sekarang sudah lah terlambat, kamu hanya membuatku mengingat semua kesakitan yang kamu ciptakan. Setiap kata cinta mu, kata rindu mu tidak membuat ku iba, karna aku masih ingat bagaimana rasanya, bagaimana detail nya penghianatan itu kamu mulai.
Tidak kah cukup melihatku hancur berantakan sehingga kamu ingin melakukannya sekali lagi? Apa hanya jika aku mati kamu akan berhenti?
Aku memaafkan mu tapi tidak untuk kembali menjadi budak mu. Hidup itu untuk maju bukan untuk mundur. Nikmati lah hidup yang kamu pilih, telusuri lah jalan yang mungkin saja akan membuatmu tersesat dengan sangat jauh, ambil lah pelajaran dari penyesalan mu itu.
Sudah saatnya kamu yang aku sayang, menjadi kamu yang telah hilang. Ini saatnya mencari bagian yang hilang untuk kembali menemukan orang yang layak untuk mendapat kasih sayang.