Malam yang mencekam menghantarkan setiap kata yang aku tulis untuk sosok yang menikam, dikesunyian aku meluapkan segala macam yang aku rasakan pada malam ini. Rasa yang tidak asing namun baru aku rasakan lagi, merasa sakit melihat hal yang tidak ingin aku ketahui. Kecemburuan tak bertuan.
Gelisah, bingung, rindu, sakit, benci, cinta, sayang, semua tercampur rata saat ini, saat dimana aku mulai merasakan sedikit cinta untuk sosok yang tidak begitu terlihat, berwarna abu-abu dan sulit untuk ditebak. Kamu terlihat begitu rapi menyembunyikan maksud dibalik perkenalan singkat kita.
Aku tidak tau apa yang kamu rencanakan, mungkin saja kamu menjadikan aku bahan taruhan dengan teman teman mu, tapi bagaimana bisa kamu membuat aku jatuh sakit sementara kamu tau aku pernah jatuh yang lebih sakit dulu?
Mungkin aku terlalu berharap, sehingga aku tenggelam dalam harapan. Kamu pemberi harapan palsu, sementara aku penikmat harapan palsu mu itu.
Kata kata ku mulai berantakan, tulisan ku mulai tak tersusun, sajak ku mulai tidak beraturan, ini menandakan bahwa aku sedang sangat gelisah dengan apa yang aku rasakan, aku tidak tau harus berbuat apa.
Aku berharap kamu peka terhadap setiap kode yang aku berikan, Aku berharap kamu mengerti yang aku rasakan, tanpa harus aku mengutarkan. Kamu tau bahwa aku wanita, yang tidak pantas untuk mengutarakan semuanya sebelum ada kepastian dari pria.
Aaaaaaaaaahhhhhh aku mulai menitihkan air mata, lantas berkenankah kamu mengusap lembut air mata yang jatuh di pipi ini?
Aku berharap kamu menengok sedikit ke arah ku, melihat dengan lembut isi dari hati ku, yang sekarang telah terisi penuh oleh mu.
Aku mulai kehabisan kata kata untuk menggambarkan perasaan ku, aku hanya ingin mengatakan bahwa tidak diragukan lagi aku mulai menyayangi mu, dengan sedikit perhatian yang jarang sekali kamu tunjukan :')