Kamis, 13 November 2014

Selamat Ulang Tahun Cinta Pertama

13 november 1991 adalah hari dimana kamu dilahirkan, begitu mungil, begitu polos dan begitu manis, di hari ini 13 november 2014 usiamu tepat 23 tahun, kamu semakin tua, semakin dewasa, dan aku harap sifatmu yang kekanak-kanakan itu telah musnah, begitu seharusnya.

Di usia mu yang sekarang aku berharap kamu tetap baik, kamu tetap manis, dan aku berharap kamu masih memiliki semangat yang sama untuk masa depan mu kelak, aku juga berharap kamu panjang umur dan sehat selalu, tidak lupa aku juga ingin kamu mendapat kekasih yang mengerti kamu, yang sabar akan tingkah mu, yang kuat untuk menjaga mu, dan mampu mendengarkan keluh kesahmu sehingga kamu dapat hidup bahagia di dunia maupun akhirat.

Aku menulis ini bukan berarti aku masih mencintai mu, kamu sahabat ku sekarang dan untuk selamanya meski kamu sempat berharap lebih untuk kesekian kalinya. 

Aku bahkan kehabisan kata-kata untuk ulang tahun mu yang ke 23 ini, aku tidak lagi terjun dikehidupan mu, aku tidak lagi tau semua tentang mu bahkan aku tidak lagi dapat memandang raut wajah mu secara langsung. Kamu hilang bagai ditelan zaman, entah karna kekasih baru mu atau kamu sendiri yang memilihnya, tidak masalah setidaknya aku masih mengetahui bahwa kamu masih hidup.

Disini aku merasakan kamu bahagia dengan jalan yang kamu pilih, meski aku tidak tau tentang mu aku pun tidak merasa ingin tau karna rasa yang dulu berlebih bahkan sekarang tidak sama sekali. Kamu tetap mempunyai peran dihidup ku meski kamu berada di masa lalu tapi kamu sempat penting.

Aku bahagia karna kamu masih merasakan udara segar di usiamu yang ke 23 tahun ini, aku berharap kamu masih terus bisa merasakannya sampai pada akhirnya nanti. Aku bahagia kita tidak saling membenci seperti dulu, aku bahagia kita menjauh karna kedekatan sempat hampir membunuh salah satu dari kita.

Sudah lama kesakitan kita berlalu, aku berterima kasih kamu telah mengenalkan ku dengan berbagai macam hal yang menakjubkan dan kamu yang pertama kali memberi semua itu.

Singkat saja, selamat ulang tahun cinta pertama :)

Rabu, 12 November 2014

Happy Father's Day

Seribu kata mungkin tak cukup untuk mengungkapkan rasa terimakasih untuk mu... Ayah. Aku tidak terlalu mengenalmu, aku tidak begitu akrab dengan pribadi mu, sebegitu engkau datang dan tiba-tiba kau pergi tanpa kata.

Kamu datang saat aku baru saja melihat indahnya dunia, ketika aku lahir aku merasakan hadir mu, dekapan mu, dan suara azan yang kau bisikan di telinga ku, aku tau itu engkau meski aku belum mengenal sosok mu sebenarnya.

Ayah, bukankah kau seharusnya menemani ku hingga aku tumbuh dewasa dan berani menghadapi dunia yang keras ini? mengapa engkau pergi tanpa pamit ketika usia ku masih sangat muda? aku masih sangat membutuhkan hadirmu untuk menjaga dan mendampingi ku ketika aku menikah nanti.

Engkau pergi tanpa pamit ketika aku sedang butuh, ketika aku masih duduk di kelas 4 sekolah dasar ketika aku sedang semangat semangatnya menunjukan nilai nilai terbaik ku di sekolah, ketika aku sedang belajar naik sepeda untuk berangkat kesekolah, seketika itu engkau dipanggil oleh yang maha kuasa, entah kenapa secepat itu, aku merasa begitu hancur, aku kehilangan engkau ayah..

Aku mungkin egois karna ingin engkau menemaniku hingga akhir hidup ku tanpa perduli bahwa sebenarnya engkau milik Allah dan kapanpun bisa diambilNya.

Sekarang usia ku hendak menginjak 19 th, sekitar 10 tahun lamanya aku tidak berbincang secara langsung kepada mu, aku hanya bisa melihat mu dalam mimpi dan angan ku, ketika aku berandai andai, aku melihat ayah tersenyum kepadaku, hanya senyum tanpa kata, lalu aku membalas senyum itu dengan sedikit tetesan air mata yang tidak sadar menetes dari pelupuk mata.

Kita hanya merasakan kebersamaan selama 9 tahun, sebelum engkau pergi engkau memberiku 1 pesan yang sampai sekarang masih aku ingat, engkau berkata  "anak ku, kamu lahir seperti air putih yang begitu bersih dan suci, jangan sampai air putih yang suci ini menjadi kotor dan tidak suci lagi, jaga baik baik air putih ini".

Disaat itu aku hanya diam dan menganggukan kepala, diusia ku yang masih belia aku hanya tau bahwa ayah sedang menasihati ku dan tidak tau harus bagaimana, yang aku lakukan hanya menyimpan kata kata itu kedalam otak ku dan akan aku analisa ketika aku sudah dewasa kelak.

Ayah, meski hanya 9 tahun kita bersama, aku merasakan bahwa kasih sayang mu begitu besar terhadap ku, tidak ada sosok manapun yang bisa menggantikan posisimu di dalam hati ku. Kepergian mu yang cepat itu mengajarkan aku untuk hidup mandiri, menjadi dewasa dan mengerti bahwa hidup di dunia hanya sementara.

Ayah, ketika aku menulis ini pipi ku mulai basah, hidungku memerah, pelupuk mata ku mulai tergenang oleh air mata, keyboard inipun mulai basah karna satu persatu tetesan air mata. Aku hanya ingin berterimakasih atas 9 tahun yang indah dan tidak akan terlupa.

Ayah, doakan aku dari sana, tengok aku lewat mimpi. Kini aku mulai siap menghadapi kerasnya dunia.

:')