Senin, 22 Desember 2014

Happy Mother's Day My Super Mom

Bismilahirahmanirohim...

Mama... ada surat kecil dari anak mu yang nakal ini, sedikit kutulis dengan jari jemari mungil ku, aku sempat kehabisan kata untuk memulai surat ini, tak ada kata yang lebih indah untuk menggambarkan sosok seperti mu.

Mama mungkin saat ini kau menganggap ku telah tumbuh dewasa, tapi aku masih tetap membutuhkan mu bahkan sampai umur ku tak lagi ada.

Mama super ku, aku ingin memberitahu sedikit rahasia bahwa aku mencintai mu lebih dari apapun di dunia ini, bahkan aku lebih mencintai mu daripada diri ku sendiri.

Aku tau mama saat ini sedang berada di masa tersulit, tapi jangan lupa bahwa mama adalah mama super, mama mampu mengatasi masalah tersulitpun dengan cara mu sendiri.

Kau melindungi keluargamu dengan tangan mu sendiri, sehingga tak jarang tangan mulusmu itu terluka karna melindungi kami. Mama... Disini aku membutuhkan mu, aku membutuhkan mu untuk jadi pendamping dipernikahan ku kelak, meski tanpa ayah, hadirmu pun dapat mewakili semuanya, aku membutuhkan mu untuk merasakan hasil kesuksesan ku nanti ma..

Mama.. Anak kecil mu yang nakal ini ingin berubah menjadi tidak nakal lagi ma.. aku berjanji tidak akan nakal lagi asal aku dapat melihat senyum mu yang indah itu kembali.

Aku merindukan senyum mu ma, aku merindukan canda mu, terlebih lagi aku merindukan pelukan hangat mu.

Dengan masalah yang bertubi ini aku hampir tidak melihat wajah mu yang berseri seperti dulu, aku benci dengan keadaan ini, aku mengutuk hari dimana ada orang yang tega menyakiti mu seperti saat ini. Kau mama super ku, aku tidak ingin ada yang menyakiti mama super ku.

Mama.. Dengar kan aku, aku tidak perduli pada harta, aku tidak menginginkan derajat tinggi, aku tidak butuh perhatian dari orang, yang aku mau kita, mama, aku, dan yang lainnya hidup bahagia dan merasa tenang sampai akhir hidup kita nanti, aku jamin itu ma, kita akan bahagia tanpa ada orang yang menyakiti kita. Percayalah padaku..

Di hari ini, tepat tanggal 22 desember 2014 dimana hari ini adalah hari ibu sedunia, meskipun bagi ku semua hari adalah sama saja, tapi kali ini dengan kesempatan dan moment yang pas aku ingin mengatakan Selamat Hari Ibu, aku menyayangi mu tanpa tetapi, tetap lah menjadi mama super ku, tetaplah menjadi teladan bagi anak anak mu, semoga Allah mendengarkan doa-doa ku, Amin.

-Happy Mother's Day-

Kamis, 13 November 2014

Selamat Ulang Tahun Cinta Pertama

13 november 1991 adalah hari dimana kamu dilahirkan, begitu mungil, begitu polos dan begitu manis, di hari ini 13 november 2014 usiamu tepat 23 tahun, kamu semakin tua, semakin dewasa, dan aku harap sifatmu yang kekanak-kanakan itu telah musnah, begitu seharusnya.

Di usia mu yang sekarang aku berharap kamu tetap baik, kamu tetap manis, dan aku berharap kamu masih memiliki semangat yang sama untuk masa depan mu kelak, aku juga berharap kamu panjang umur dan sehat selalu, tidak lupa aku juga ingin kamu mendapat kekasih yang mengerti kamu, yang sabar akan tingkah mu, yang kuat untuk menjaga mu, dan mampu mendengarkan keluh kesahmu sehingga kamu dapat hidup bahagia di dunia maupun akhirat.

Aku menulis ini bukan berarti aku masih mencintai mu, kamu sahabat ku sekarang dan untuk selamanya meski kamu sempat berharap lebih untuk kesekian kalinya. 

Aku bahkan kehabisan kata-kata untuk ulang tahun mu yang ke 23 ini, aku tidak lagi terjun dikehidupan mu, aku tidak lagi tau semua tentang mu bahkan aku tidak lagi dapat memandang raut wajah mu secara langsung. Kamu hilang bagai ditelan zaman, entah karna kekasih baru mu atau kamu sendiri yang memilihnya, tidak masalah setidaknya aku masih mengetahui bahwa kamu masih hidup.

Disini aku merasakan kamu bahagia dengan jalan yang kamu pilih, meski aku tidak tau tentang mu aku pun tidak merasa ingin tau karna rasa yang dulu berlebih bahkan sekarang tidak sama sekali. Kamu tetap mempunyai peran dihidup ku meski kamu berada di masa lalu tapi kamu sempat penting.

Aku bahagia karna kamu masih merasakan udara segar di usiamu yang ke 23 tahun ini, aku berharap kamu masih terus bisa merasakannya sampai pada akhirnya nanti. Aku bahagia kita tidak saling membenci seperti dulu, aku bahagia kita menjauh karna kedekatan sempat hampir membunuh salah satu dari kita.

Sudah lama kesakitan kita berlalu, aku berterima kasih kamu telah mengenalkan ku dengan berbagai macam hal yang menakjubkan dan kamu yang pertama kali memberi semua itu.

Singkat saja, selamat ulang tahun cinta pertama :)

Rabu, 12 November 2014

Happy Father's Day

Seribu kata mungkin tak cukup untuk mengungkapkan rasa terimakasih untuk mu... Ayah. Aku tidak terlalu mengenalmu, aku tidak begitu akrab dengan pribadi mu, sebegitu engkau datang dan tiba-tiba kau pergi tanpa kata.

Kamu datang saat aku baru saja melihat indahnya dunia, ketika aku lahir aku merasakan hadir mu, dekapan mu, dan suara azan yang kau bisikan di telinga ku, aku tau itu engkau meski aku belum mengenal sosok mu sebenarnya.

Ayah, bukankah kau seharusnya menemani ku hingga aku tumbuh dewasa dan berani menghadapi dunia yang keras ini? mengapa engkau pergi tanpa pamit ketika usia ku masih sangat muda? aku masih sangat membutuhkan hadirmu untuk menjaga dan mendampingi ku ketika aku menikah nanti.

Engkau pergi tanpa pamit ketika aku sedang butuh, ketika aku masih duduk di kelas 4 sekolah dasar ketika aku sedang semangat semangatnya menunjukan nilai nilai terbaik ku di sekolah, ketika aku sedang belajar naik sepeda untuk berangkat kesekolah, seketika itu engkau dipanggil oleh yang maha kuasa, entah kenapa secepat itu, aku merasa begitu hancur, aku kehilangan engkau ayah..

Aku mungkin egois karna ingin engkau menemaniku hingga akhir hidup ku tanpa perduli bahwa sebenarnya engkau milik Allah dan kapanpun bisa diambilNya.

Sekarang usia ku hendak menginjak 19 th, sekitar 10 tahun lamanya aku tidak berbincang secara langsung kepada mu, aku hanya bisa melihat mu dalam mimpi dan angan ku, ketika aku berandai andai, aku melihat ayah tersenyum kepadaku, hanya senyum tanpa kata, lalu aku membalas senyum itu dengan sedikit tetesan air mata yang tidak sadar menetes dari pelupuk mata.

Kita hanya merasakan kebersamaan selama 9 tahun, sebelum engkau pergi engkau memberiku 1 pesan yang sampai sekarang masih aku ingat, engkau berkata  "anak ku, kamu lahir seperti air putih yang begitu bersih dan suci, jangan sampai air putih yang suci ini menjadi kotor dan tidak suci lagi, jaga baik baik air putih ini".

Disaat itu aku hanya diam dan menganggukan kepala, diusia ku yang masih belia aku hanya tau bahwa ayah sedang menasihati ku dan tidak tau harus bagaimana, yang aku lakukan hanya menyimpan kata kata itu kedalam otak ku dan akan aku analisa ketika aku sudah dewasa kelak.

Ayah, meski hanya 9 tahun kita bersama, aku merasakan bahwa kasih sayang mu begitu besar terhadap ku, tidak ada sosok manapun yang bisa menggantikan posisimu di dalam hati ku. Kepergian mu yang cepat itu mengajarkan aku untuk hidup mandiri, menjadi dewasa dan mengerti bahwa hidup di dunia hanya sementara.

Ayah, ketika aku menulis ini pipi ku mulai basah, hidungku memerah, pelupuk mata ku mulai tergenang oleh air mata, keyboard inipun mulai basah karna satu persatu tetesan air mata. Aku hanya ingin berterimakasih atas 9 tahun yang indah dan tidak akan terlupa.

Ayah, doakan aku dari sana, tengok aku lewat mimpi. Kini aku mulai siap menghadapi kerasnya dunia.

:')

Senin, 20 Oktober 2014

Aku, Kamu, Dia..

Aku berada diantara 2 pilihan, hati ini bukan milik 1 orang, cinta ini tak lagi utuh, kasih sayang sudah mulai terbagi, perhatian telah jatuh pada 2 pribadi yang menarik hati... iyaaa itu kamu dan dia, kamu yang awalnya menjadi satu-satunya kini menjadi yang pertama seketika yang kedua muncul tiba-tiba dengan pesonanya, pesona yang tak orang lain punya bahkan kamu pun tak punya, meski dia menjadi yang kedua tapi sosoknya sama penting seperti yang pertama.

Kamu yang pertama, merebut hati ini untuk jadi satu-satunya, memberi segala hal yang aku butuhkan agar aku tidak mencari dilain tempat, awalnya aku merasa itu cukup lalu kemudian kamu mulai kendur, semangat mu tak lagi berkobar seperti dulu, keberadaan mu tak lagi setiap saat, kamu mulai menjauh dan sesekali menengok apa aku masih dalam genggaman mu atau aku telah sanggup tanpa mu, dan sejauh ini aku masih dalam genggaman mu.

Kamu yang kedua, hadir ketika yang pertama sedikit mulai hilang, mengisi bagian hati yang mulai kosong meski hanya sedikit ruang, namun dari sesuatu yang sedikit tapi rutin kamu berikan, membuat itu menjadi besar bahkan hampir menjadi prioritas, pesona mu yang tak kalah menawan membuat hati ini melemah dan kemudian kamu berhasil menjadi salah satunya. Kamu membawa beribu perhatian yang tak lagi kudapat dari yang pertama, yap kamu berhasil merebut setengah hati ini.

Kamu yang pertama, tidakkah kamu gelisah tentang perhatian yang semakin hari semakin sedikit untuk mu? tidakkah kamu sadar bahwa sebenarnya aku tidak lagi berada dalam genggamanmu? aku mulai bebas sayang, kamu bahkan tidak sadar karna kesibukan mu sehingga aku sedikit demi sedikit terlepas dari genggamanmu yang kuat itu. Kamu masih memiliki setengah hati ini, kamu masih menjadi prioritas utama meski kuantitas kita dalam pertemuan tak lagi sering, aku masih berharap kamu menjadi seutuhnya dan tak lagi terbagi menjadi beberapa bagian, aku menunggu kobaran semangatmu kembali seperti dulu.

Kamu yang kedua, kehadiran mu yang tiba tiba ini mampu membuka hati yang tertutup rapat dengan segala pengorbanan dan perhatian yang berlebihan sehingga membuat aku kagum dan juga merasa penting. Kamu memperlakukan ku seolah aku ini ratu dari kerajaan, kamu menjunjung tinggi aku yang bukan siapa-siapa ini, kamu membawa aku ke atas langit dan mengenalkan ku kepada bintang yang bersinar di tengan malam, dan tidak lupa kamu juga mengenalkan ku kepada bulan yang terus tersenyum meski hanya terlihat ketika malam tiba, dan tidak lupa kamu memperlihatkan betapa indahnya dunia.

Kamu yang pertama dan dia yang kedua, kalian sama sama memiliki tempat tersendiri, kalian memiliki setengah dari hati ini, kalian penting. Kamu memiliki apa yang tidak dia miliki, dan dia memiliki apa yang tidak kamu miliki, dan pada akhirnya takdir yang akan menentukan siapa yang akan berakhir dengan ku selamanya, mungkin kamu atau mungkin dia, atau bisa jadi tidak kamu ataupun dia.

Kamis, 07 Agustus 2014

Akhirnyaaa....

Akhirnyaaaa...
Aku mulai berani menuliskan sedikit tentang kamu ke dalam catatan kecil di akun blog ku, menuliskan setiap bait keseharian ku bersama kamu, menceritakan indahnya perkenalan singkat yang semoga akan berakhir bahagia..

Setelah mengetahui pastinya perasaan ini tentang mu, 6 bulan terasa seperti bertahun tahun lamanya aku mengenal mu. Perkenalan singkat kita yang kamu awali dengan secarcik kertas berisikan pin BB mu yang kamu beri sengaja untuk mengajak aku berkenalan disalah satu rumah makan cepat saji.

Kamu datang dan kita bertatapan dengan waktu yang cukup lama, kita saling memandang tapi juga saling gengsi, senyum kecil dibibir mu saat melihat ke arah ku tapi aku seakan pura pura tidak tau dan melanjutkan mengobrol dengan teman teman ku, sesekali aku melihat ke arahnya dan seketika itu juga ia sedang melihat ke arah ku, dengan cepat aku memalingkan wajahku karna begitu sangat malu ketika ketauan aku memperhatikannya.

Kamu pergi, tanpa menyapa ku, tanpa senyum kecil ke arah ku, tanpa lambaian tangan guna mengucapkan selamat tinggal. Aku melanjutkan makan siang ku sembari mengobrol dengan teman teman ku, bergosip tentang lelaki tampan yang sejak tadi aku perhatikan, ternyata teman teman ku juga melihat ke arah yang sama, sontak kita tertawa lepas terbahak bahak mengingat lucunya tingkah kita.

Seusai makan siang dan sedikit mengobrol, aku dan teman teman ku memutuskan untuk beranjak dari tempat itu, memastikan tidak ada yang tertinggal dan langsung menuju tempat parkir untuk mengambil motor kita masing masing.

Kemudian satpam rumah makan cepat saji itu datang ke arah ku, memberi sesobek kertas yang ternyata berisi tulisan "Dear arab lucu *pin BB* ^_^". Aku terdiam sejenak, memandangi kertas itu dan aku berteriak kepada teman teman ku.

Tidak disangka.....
Pertemuan singkat yang aku fikir sudah berakhir dengan kepulangannya tanpa berkenalan ternyata baru saja dimulai dengan pesan singkat yang dia berikan kepada aku, satu satunya gadis berketurunan arab yang datang ke rumah makan cepat saji pada hari itu.

Sesampainya dirumah, aku terus memandangi kertas itu dengan gelisah antara membiarkan itu berlalu atau akan memulai sesuatu yang baru.. huh dengan berani aku menambahkan dia ke kontak obrolan ku, dengan cepat ia menerima permintaan pertemanan ku. Hanya sebatas menambahkan dan menrima belum terjadi obrolan saat itu. tidak lama kemudian obrolan pertama kami pun dimulai, ia yang mengawalinya dan aku menanggapinya.

Sesi tanya jawab saling bertukar nama, nomor telpon dan sedikit candaan membahas kejadian saat di rumah makan tersebut. Sampai pada akhirnya kami begitu dekat dan semakin akrab, memulai percakapan serius hingga saat ini masih teguh dengan keseriusan yang kami pilih :)

Untuk kamu, cinta pandangan pertama :)


Senin, 24 Maret 2014

Cemburu Tak Bertuan

Malam yang mencekam menghantarkan setiap kata yang aku tulis untuk sosok yang menikam, dikesunyian aku meluapkan segala macam yang aku rasakan pada malam ini. Rasa yang tidak asing namun baru aku rasakan lagi, merasa sakit melihat hal yang tidak ingin aku ketahui. Kecemburuan tak bertuan.

Gelisah, bingung, rindu, sakit, benci, cinta, sayang, semua tercampur rata saat ini, saat dimana aku mulai merasakan sedikit cinta untuk sosok yang tidak begitu terlihat, berwarna abu-abu dan sulit untuk ditebak. Kamu terlihat begitu rapi menyembunyikan maksud dibalik perkenalan singkat kita.

Aku tidak tau apa yang kamu rencanakan, mungkin saja kamu menjadikan aku bahan taruhan dengan teman teman mu, tapi bagaimana bisa kamu membuat aku jatuh sakit sementara kamu tau aku pernah jatuh yang lebih sakit dulu?

Mungkin aku terlalu berharap, sehingga aku tenggelam dalam harapan. Kamu pemberi harapan palsu, sementara aku penikmat harapan palsu mu itu. 

Kata kata ku mulai berantakan, tulisan ku mulai tak tersusun, sajak ku mulai tidak beraturan, ini menandakan bahwa aku sedang sangat gelisah dengan apa yang aku rasakan, aku tidak tau harus berbuat apa.

Aku berharap kamu peka terhadap setiap kode yang aku berikan, Aku berharap kamu mengerti yang aku rasakan, tanpa harus aku mengutarkan. Kamu tau bahwa aku wanita, yang tidak pantas untuk mengutarakan semuanya sebelum ada kepastian dari pria.

Aaaaaaaaaahhhhhh aku mulai menitihkan air mata, lantas berkenankah kamu mengusap lembut air mata yang jatuh di pipi ini?
Aku berharap kamu menengok sedikit ke arah ku, melihat dengan lembut isi dari hati ku, yang sekarang telah terisi penuh oleh mu.

Aku mulai kehabisan kata kata untuk menggambarkan perasaan ku, aku hanya ingin mengatakan bahwa tidak diragukan lagi aku mulai menyayangi mu, dengan sedikit perhatian yang jarang sekali kamu tunjukan :')

Rabu, 12 Maret 2014

Rasanya Seperti Jatuh Cinta

Entah ini apa namanya, aku merasakannya lagi setelah hampir satu tahun aku tidak merasakannya. Hal aneh muncul ketika mendengar ejaan namanya di sebut, hati yang gelisah ketika menanti kabar darinya, rasa yang menggebu untuk segera bertemu dengannya. senyum merekah ketika melihat wajah manisnya.

Aku tau ada sesuatu yang menarik hati ini untuk terus dekat kepadanya, namun sikap cuek nya membuat aku bingung apa aku harus berhenti atau tetap berjuang? dia membuat aku begitu penasaran dengan sikap acuh yang tidak pernah aku dapat dari pria yang lain.

Awalnya dia yang mengajak aku berkenalan, lewat BBM terdengar nada dering hape ku berbunyi, satu permintaan pertemanan untuk mengobrol, agak sedikit lama untuk aku menerima permintaannya, sejurus kemudian aku menerimanya. Ternyata dia adalah teman baik teman lama ku.

Percakapan singkat mulai tersusun, satu demi satu aku menjawab pertanyaannya yang bertubi, pertanyaan yang kadang di ulang hanya untuk mencari bahan obrolan, cukup menyenangkan......
Kemudian ia mengganti display picture pada contact BBM nya, wajahnya yang kekanak kanakan seakan menarik ku untuk ingin terus mengenalnya lebih jauh.

Dia menuntut ilmu di sekolah menengah atas negri yang tidak begitu jauh tapi tidak begitu dekat dengan rumah ku, aku sering melewati tempat ia bersekolah namun aku tidak pernah melihat wajahnya walaupun hanya sekilas. Aku tidak mengerti mengapa aku sangat ingin bertemu dengannya, menghabiskan waktu untuk menatap wajah manisnya, tertawa bersamanya meski belum lama aku mengenalnya.

Setiap hari aku menanti BBM yang berasal darinya, tapi tidak sepucuk pun pesan yang aku terima berasal darinya. Dia berhasil memenangkan hati ku dengan kecuekan yang apa adanya.

Rasanya seperti jatuh cinta, mungkin terlalu cepat untuk mengartikan ini dengan cinta, ketertarikan sesaat mungkin lebih masuk akal untuk menyebut rasa yang sedang aku rasakan. Tapi ketertarikan ini berlanjut, aku merasa tidak ingin kehilangan, aku merasa bahwa ini bukanlah ketertarikan yang biasa aku rasakan yang dengan cepat rasa itu menghilang.

Kali ini aku harus mengakui bahwa aku telah mabuk kepayang dibuatnya, dia telah membuat ku jatuh, jatuh kedalam lubang besar dan dalam, yang biasa di sebut cinta. Aku berharap semoga perkenalan kita berlanjut lebih jauh, untuk mengenal lebih dekat, dan membuat akhir yang indah.

Jumat, 31 Januari 2014

Empat Tahun Mengenal Kamu

Empat tahun yang lalu akan ku tulis hanya dalam empat paragraf. Empat tahun yang lalu aku dan kamu baru saja memulai, dengan harapan akhir yang indah, dengan tujuan untuk melangkah bersama. Empat tahun yang lalu kita baik baik saja, tanpa pertengkaran dan tanpa kebencian. Empat tahun yang lalu kita saling mencinta, bercanda tawa serta saling bermanja. Empat tahun yang lalu menjadi cerita indah, tanpa harap akan berakhir.

Setelah empat tahun berlalu aku mulai mengerti bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin, kita yang dulu cinta kini berubah menjadi luka, hanya luka ku, bukan luka mu. Empat tahun berlalu dengan penuh gejolak, kerikil tajam dan derasnya air mata sehingga kini aku sadar bahwa segala macam butuh pengorbanan. 

Empat tahun telah berlalu dan aku penuh dengan rasa syukur karna mampu terlepas dari jerat mu, aku tidak lagi menangis kesakitan, aku tidak lagi mengemis perhatian, aku tidak lagi merana karna cinta. Kamu memberi aku sedikit tempat, hanya sedikit, untuk bernafas pun aku merasa sulit, untuk bergerak aku pun tak mampu.

Kini aku terbebas dari segala hal jeratan yang berasal dari kamu, kamu bukan lagi alasan air mata ini mengalir, kamu bukan lagi yang dulu membuat hati ini meronta, Aku tidak lagi mengais sisa sisa cinta. 
Empat tahun mengenal kamu membuat aku lebih berhati hati untuk melangkah, perlahan namun pasti, sedikit namun berarti. Empat tahun yang lalu kini menjadi sebuah cerita singkat, yang tidak patut diingat tapi tidak akan terlupa. Empat tahun yang lalu kini telah mati, benar benar mati dan tidak akan bangkit lagi !!