Awalnya, aku mencoba, mencoba untuk sedikit tidak mengingat mu, nyatanya semua itu tidak ada artinya, usaha ku sia sia, kamu lagi yang muncul dalam pikiran mu, mengganggu otak ku, membuat ku jatuh berkali kali dalam kenangan yang begitu indah kita ciptakan. Aku tau kamu telah benar benar melupakan ku, bahkan sama sekali tidak mengingat belaian yang aku peruntukan kepadamu, kamu mengabaikan setiap pelukan yang berniat aku tujukan untuk membuat mu tetap hangat, kamu menolak beberapa pujian yang tidak lain hanya untuk membuat mu merasa lebih special, kamu juga tidak perduli untuk cinta yang nyata, yang harusnya kamu sadar bahwa hanya aku yang mempunyai cinta sehebat ini untuk mu.
Kamu menjadi begitu naif, kamu tidak lagi yang dulu aku kenal, kamu abu abu sekarang, aku sulit melihat siapa kamu sebenarnya, dimana kamu yang selalu mencintai ku. entah apa yang ada dalam pikiran mu sekarang, kamu lupa bahwa aku rela kesakitan untuk membela cinta kita, cinta yang sempat kamu rasakan walau aku menyangka itu hanya kepura puraan mu saja.
Aku berharap sekali kamu membaca setiap paragraf, setiap bait, dan setiap judul yang aku tuliskan, semua aku peruntukan tidak lain hanya untuk kamu, agar kamu tau betapa sakit dan cinta nya aku, cinta yang membuat aku begitu sakit, dan sakit yang membuat aku tetap bertahan pada cinta ini. pertahanan ini tidak tau akan berhenti sampai kapan, aku masih kuat pada dasarnya tapi begitu lemah didalamnya.
Semua orang berfikir aku baik baik saja, tapi setiap orang bisa saja salah dengan pemikirannya tersebut. bahkan aku tidak bisa benar benar membenci mu meski setiap luka telah kau kenalkan kepada ku, sampai semua itu menjadi sahabat baik ku. kamu melakukannya lagi, dan aku tenggelam di dalamnya berkali kali. kamu yang memperkenalkan aku pada keindahan yang maha dahsyat yang aku sebut itu CINTA, lalu kamu yang menikam aku dengan pedang tajam yang mereka kira itu adalah LUKA.
Aku menikmati setiap cinta yang tumbuh di antara kita, tapi aku juga tidak lupa dengan luka yang senantiasa kau selimutkan pada persimpangan hati yang begitu gelisah. kamu tau bahkan kamu hafal dengan yang aku rasakan dengan yang aku lakukan setiap kali kamu pergi menghilang. Aku hancur dan dibanjiri dengan air mata ku sendiri, air mata yang begitu perih sehingga aku tidak mampu lagi melihat dimana sisi baik dari cinta yang kau berikan.
Aku hanya bercerita, bukan sedang mengeluh atau mengemis cinta. masih ada yang tersisa di dalamnya, yaitu kenangan. semua yang aku lamunkan, setiap detik kebersamaan kita, aku masih mengingat nya dengan baik dan aku simpan dengan sangat rapih. aku menyimpan bukan untuk kembali pada kesakitan yang dulu aku rasakan, tapi untuk sesekali mengintip sebagai petunjuk untuk kebahagiaan yang pantas aku dapatkan.
Dipisahkan bukan berarti tidak mungkin bersatu, tapi perpisahan setidaknya mengajari kita untuk lebih memperbaiki diri sehingga kita dapat kembali menjadi orang yang benar benar siap menjalani masa depan yang kita harapkan.
Masih untuk kamu, kekasih yang membuat gelisah setiap hari~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar